Kamis, 17 November 2011

Microsoft Express Mouse Teknologi Terbaru Dari Raksasa Software Microsoft

Microsoft kembali memperkenalkan hal baru dari jajaran produk yang mereka buat untuk dekstop PC, yakni Microsoft Express Mouse, sebuah mouse optik berdesain minimalis dan elegan.

Di saat semua mouse optik kini semakin canggih, justru Microsoft mengeluarkan produk yang terkesan 'biasa'. Tapi itu bukan berarti kemampuan dari mouse ini biasa saja, maksud 'biasa' di sini lebih ke tampilan luar yang tidak terlalu mencolok.

Microsoft Express Mouse sangat cocok bagi penggguna yang menyukai desain minimalis dan elegan, karena bentuknya cukup mendefiniskan hal tersebut.

Mouse ini berbentuk sedikit oval, yang mana bagian sudut dan sekelilingnya yang melengkung dilapisi oleh karet, sehingga jari pengguna tidak akan slip dalam menggenggamnya.

Body bagian atas dan bawah dari Microsoft Express Mouse terbuat dari plastik, yang mana bagian permukaan untuk klik kanan dan kiri menjadi satu bagian. Sementara di bagian bawah dekat lampu sensor optik, juga dikelilingi oleh lapisan karet, sehingga navigasi mouse menjadi lebih smooth.

Kabel di Microsoft Express Mouse juga mengarah ke sebelah kiri, sehingga tidak menyinggung tangan pengguna seperti halnya masalah menggunakan mouse dengan kabel.

Yang menjadi andalan dari Microsoft Express Mouse adalah teknologi sensor optik Blue Track Technology, yang mana mengkombinasikan kekuatan optik dan presisi laser, sehingga membuatnya bisa digunakan di berbagai permukaan.

Lalu untuk klik kanan dan kiri lebih mudah, karena permukaan atas mouse ini mendukung pengklikan hingga dari bagian tengah mouse.

Akan tetapi Microsoft Express Mouse juga memiliki kekurangan juga, seperti kabel yang terlalu pendek dan bentuk mouse yang kurang tinggi, sehingga genggaman tangan di mouse ini kurang terasa 'grip'-nya.

six sence technology

Teknologi terbaru ini dinamai 6’th Sense Technology atau Teknologi Indera Keenam. Penemunya seorang jenius asal India yang juga seorang insinyur terkenal jebolan MIT bernama Pranav Mistry. Pranav dengan jenius
telah menciptakan alat yang memadukan gerak tubuh (gesture) dengan dunia komputasi digital. Dengan teknologi ini kita bisa melakukan apa pun tanpa harus mengunakan alat yang berbeda dan tanpa harus berada di depan komputer.





Ide awal penemuan teknologi ini adalah bagaimana kita tetap bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan gampang tanpa harus membawa banyak peralatan digital seperti kamera, ponsel, ataupun laptop, sekaligus dapat terhubung secara online terus menerus untuk menerima dan mencari informasi. Seperti yang didemokan oleh Pranav, dengan teknologi tersebut dia mampu menelfon hanya dengan telapak tangan tanpa ponsel, memotret hanya dengan ujung jari tanpa kamera, melihat resensi buku, melihat delay pesawat pada ticket, membuka akses internet atau Google pada selembar kertas, membaca koran dengan animasi online, dan bahkan transfer data atau teks hanya dengan menjumput dan memasukkannya ke monitor komputer!




bagaimana cara kerjanya? Patty Maes, sang dosen Pranav menjelaskan bahwa cara kerja perangkat tersebut berdasar image and character recognition (pengenalan gambar dan karakter). Alat utama yang digantungkan di dada terdiri dari webcam, proyektor mini, cermin, dan smart phone. Sedangkan pada ujung jari telunjuk dan jempol kedua tangan dipasang colored cap (tanda berwarna), yang terdiri dari empat warna berbeda, merah, hijau, kuning dan biru. Kamera berfungsi mengenali gambar, wajah, atau teks, sekaligus mengenali gerakan perintah kedua ujung jari telunjuk dan jempol. Proyektor digunakan untuk menampilkan interface (sebagai pengganti monitor) sekaligus menampilkan data-data tertentu yang akan diproyeksikan ke sembarang media mulai dinding, kertas, hingga telapak tangan.

Sedangkan smart phone digunakan untuk komunikasi suara dan akses data dengan Web. Menurut Patty perangkat teknologi ini masih berupa prototype, dan biaya pembuatannya tidak lebih dari $ 350. Jika rencana produksi secara masal terwujud hampir pasti harganya jauh lebih murah dengan desain yang lebih simpel dan futuristik. Mengapa dinamai 6’th Sense Technology? Masih menurut Patty karena perangkat ini dikendalikan berdasarkan gerakan tubuh kita seakan-akan melengkapi lima indera yang lain. Itulah alasannya.

Panel Surya Bisa Dicetak Pada Selembar Kertas

Para peneliti di Massachusetts Institute of Technology (MIT) berhasil menciptakan sebuah panel surya yang mampu dicetak di selembar kertas. Perkembangan ini membuat pembuatan panel surya lebih murah dan mudah.

Panel surya dari kertas ini cukup kuat walaupun telah dilipat menjadi mainan pesawat terbang. Selain itu, panel surya yang fleksibel tersebut dapat diisi ulang saat terkena cahaya matahari.



Proses pencetakan menggunakan uap, bukan cairan. Dengan penggunaan suhu kurang dari 120 derajat celsius, memungkinkan penggunaan kertas, plastik, atau kain biasa sebagai wadah panel surya.

Peneliti mengatakan, "Panel dari kertas ini menjadi sebuah terobosan yang dapat mengurangi biaya produksi dalam pembuatan panel surya. Biayanya hampir seperseribu biaya panel yang terbuat dari kaca."

Peneliti mengatakan bahwa sel surya yang dicetak di atas kertas ini masih dalam tahap uji coba, efisiensinya masih sekitar satu persen.

Profesor Teknik Elektro Vladimir Bulovic, yang turut serta dalam penelitian ini, mengatakan bahwa walaupun efisiensi panel ini masih sangat kecil, namun sudah bisa menggerakkan alat-alat kecil.